Sabtu, 12 Oktober 2013

Serangan Dos Menggunakan ping of death

Banyak cara “menyusup” sebuah situs. Gagal dengan satu cara, bisa menggunakan cara lain, baik secara tradisional maupun yang lebih modern dan professional. Meng-hack sebuah situs.Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang penyerangan DoS . penyerangan ini termasuk kedalam jenis serangan Interruption. Interruption itu sendiri merupakan suatu ancaman terhadap availability. Informasi dan data yang ada dalam sistem komputer dirusak dan dihapus sehingga jika dibutuhkan, data atau informasi tersebut tidak ada lagi. 

Denial Of Service ( DoS ) Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop. 
Jenis serangan dos dengan ping of death. 

Ping of Death adalah ping ini di gunakan untuk memeriksa utility ping untuk mengetahui ip dan jenis host yang di gunakan. ping ini sering kita jumpai di CMD pada windows xp. serangan ini sudah tidak terlalu ampuh karena proses yang cukup lama dan website-website juga melakukan jupdate secara berkala.
Pada kondisi normal program utility ping digunakan untuk men-cek beberapa waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan sejumlah data dari suatu komputer ke komputer lain, dimana panjang maksimum paket data yang dapat dikirimkan menurut spesifikasi protokol IP adalah 65.536 byte. menunjukkan program utility ping dan alur serangan Ping of Death. 

Pada Ping of Death data yang dikirim melebihi maksimum paket yang di ijinkan menurut spesifikasi protokol IP. Ping of Death mengeksploitasi kelemahan didalam reassembly kembali fragmen paket IP. Ketika data dikirimkan ke jaringan, paket IP sering berubah menjadi potongan paket yang lebih kecil. Ping of Death akan memanipulasi offset potongan data sehingga akhirnya terjadi overlapping antara paket yang diterima di bagian penerima setelah potongan-potongan paket ini di reassembly.
  
Pencegahan Serangan Internet Firewall: untuk mencegah akses dari pihak luar ke sistem internal. Firewall dapat bekerja dengan 2 cara yaitu menggunakan filter dan proxy : 
1. Firewall filter menyaring komunikasi agar terjadi seperlunya saja, hanya aplikasi tertentu saja yang bisa lewat dan hanya komputer dengan identitas tertentu saja yang bisa berhubungan
2. Firewall proxy berarti mengizinkan pemakai dalam untuk mengakses internet seluas-luasnya, tetapi dari luar hanya dapat mengakses satu komputer tertentu saja.  

Langkah – langkah pencegahan lainnya  
• Menutup service yang tidak digunakan. 
• Adanya sistem pemantau serangan yang digunakan untuk mengetahui adanya tamu/seseorang yang tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack). 
 • Melakukan back up secara rutin. 
• Adanya pemantau integritas sistem. Misalnya pada sistem UNIX adalah program tripwire. Program ini dapat digunakan untuk memantau adanya perubahan pada berkas. 
 • Perlu adanya cyberlaw: Cybercrime belum sepenuhnya terakomodasi dalam peraturan / Undang-undang yang ada, penting adanya perangkat hukum khusus mengingat karakter dari cybercrime ini berbeda dari kejahatan konvensional. 
Perlunya Dukungan Lembaga Khusus: Lembaga ini diperlukan untuk memberikan informasi tentang cybercrime, melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat, serta melakukan riset-riset khusus dalam penanggulangan cybercrime.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_DoS

Sabtu, 28 September 2013

New York : Pembobolan ATM Kerugian Mencapai Rp 436 miliar






Cybercrime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll.
Di New York kejahantan cybercrime terjadi dengan menggunakan kelemahan mesin ATM, Jaksa federal memperkirakan ada delapan orang yang terlibat dalam tindak kejahatan cyber dengan memanfaatkan kelemahan mesin ATM itu. Akibatnya, sekitar USD 45 juta atau setara Rp 436 miliar pun raib. 
Seperti yang dilansir oleh Mashable (9/5), tujuh dari pelaku ini sebenarnya sudah ditangkap. Sedangkan satu sisanya dilaporkan terbunuh dalam penangkapan di Republik Dominika bulan lalu.Kedelapannya pun didakwa telah merugikan beberapa bank ternama sebesar USD 2,8 juta atau sekitar Rp 27 miliar di New York. Kerugian ini didapatkan dengan cara meretas jaringan seluler yang mampu masuk ke dalam sistem ATM di metropolitan tersebut.
Diperkirakan, cara kerjanya menggunakan peran peretas yang memanfaatkan lemahnya pengamanan kartu kredit yang diberikan oleh bank. Dengan begitu, berbagai identitas pengguna pun bisa dicuri untuk kemudian mereka manfaatkan sendiri.
Selain didakwa melakukan kejahatan tersebut, kedelapannya dijerat pula dengan tindakan penipuan, pencucian uang, dan konspirasi pencucian uang. Jika terbukti melakukan semuanya, maka bisa dijerat hukuman kurungan hingga 17 tahun.
Artikel di atas hanyalah sebagian kecil dari kejahatan yang dilakukan di dunia maya. Namun,  banyak juga orang yang berperan di dalam kejahatan ini yang di tangkap dan ada juga yang berhasil membuat beberapa perusahaan untuk memperbaiki pertahanan keamanan. Mereka menyadari beberapa kelemahan dalam system keamanan agar tidak kebobolan.
Sumber: mardeka.com